Semua
manusia sejatinya adaah seorang pembelajar tetapi masalah nya kita secara tidak
sadar, saring memberikan perlakuan tak menyenangkan ketika anak belajar atau
mungkin kita sewaktu kecil pernah mendapat stimulasi tidak menyenangkan semasa
kecil.Contohnya ketika si anak berumur sekitar satu tahun,mereka
biasanya ingin memasuka semua barang ke mulutnya,tetapi si orang tua malah
melarang anaknya secara verbal.
Saat melihat barang baru dirumah dan seorang anak ingin
mengetahui benda tersebut dan memegangnya,tetapi orang-orang dewasa di
sekelilingnya malah menjauhkan barang tersebut dari anaknya karena takut
menciderai anak.
Ada seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun,sebut saja Andi.Orang
tuanya mengeluhkan anaknya yang tidak suka belajar dan sudah mendapat
peringatan.Namun ketika ditanya tentang hobinya,Andi dengan sigap menjawab
hobinya adalah sepak bola dan tim kegemarannya adalah Arsenal.Bahkan ia hafal
pemain inti dan cadangannya.
Mengapa ada anak yang kalau untuk
pembelajaran otaknya tidak seolah berfungsi,tetapi hafal semua hal penting
tentang klub idolanya.Yang harus dilakukan orang tua supaya anak mudah belajar
adalah tahap pertama,perbaikan dari orang tuanya terlebih dahulu.Untuk anak
kecil orang tua memegang peranan penting dalam masa tumbuh kembang anak serta
membantu sekali untuk mengatasi masalah anak.
Seorang pakar pakar pendidikan Thimety Wibowo memberikan
beberapa kiat supaya anak bisa penjadi rajin belajar :
1. Saat anak pulang sekolah,tanyakan apa
saja hal yang menyenangkan hari itu.
2. Ketika anak tidur masukkan sugesti
positif dengan mengatakan belajar adalah hal menyenangkan.
3. Jelaskan guna materi pelajaran yang
sedang di kerjakan.
4. Mintalah guru les (jika ada) untuk
sering mengatakan bahw anak kita adalah anak hebat.
5. Bila akan masih kecil dan masih suka
dibacakan dongeng,pangkulah si anak saat membacakan dongeng.
6. Buatlah sifat rahasia untuk anak lalu
kita bisa mengatakan bahwa hanya kita dan si anak yang mengetahui tentang sifat
tersebut dan isinya.
Intinya adalah kerja sama berbagai pihak dalam menyuntikkan
rasa percaya diri untuk anak dalam batas wajar.Apabila berlebihan maka akan
jadi seperti tindakan yang kekuatan memanjakan anak itu berakibat tidak baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar