Blue Fire Pointer

Minggu, 20 September 2015

tips menumbuhkan semangat belajar

            Semua manusia sejatinya adaah seorang pembelajar tetapi masalah nya kita secara tidak sadar, saring memberikan perlakuan tak menyenangkan ketika anak belajar atau mungkin kita sewaktu kecil pernah mendapat stimulasi tidak menyenangkan semasa kecil.Contohnya ketika si anak berumur sekitar satu tahun,mereka biasanya ingin memasuka semua barang ke mulutnya,tetapi si orang tua malah melarang anaknya secara verbal.
Saat melihat barang baru dirumah dan seorang anak ingin mengetahui benda tersebut dan memegangnya,tetapi orang-orang dewasa di sekelilingnya malah menjauhkan barang tersebut dari anaknya karena takut menciderai anak.
Ada seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun,sebut saja Andi.Orang tuanya mengeluhkan anaknya yang tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan.Namun ketika ditanya tentang hobinya,Andi dengan sigap menjawab hobinya adalah sepak bola dan tim kegemarannya adalah Arsenal.Bahkan ia hafal pemain inti dan cadangannya.
            Mengapa ada anak yang kalau untuk pembelajaran otaknya tidak seolah berfungsi,tetapi hafal semua hal penting tentang klub idolanya.Yang harus dilakukan orang tua supaya anak mudah belajar adalah tahap pertama,perbaikan dari orang tuanya terlebih dahulu.Untuk anak kecil orang tua memegang peranan penting dalam masa tumbuh kembang anak serta membantu sekali untuk mengatasi masalah anak.
Seorang pakar pakar pendidikan Thimety Wibowo memberikan beberapa kiat supaya anak bisa penjadi rajin belajar :
1.     Saat anak pulang sekolah,tanyakan apa saja hal yang menyenangkan hari itu.
2.     Ketika anak tidur masukkan sugesti positif dengan mengatakan belajar adalah hal menyenangkan.
3.     Jelaskan guna materi pelajaran yang sedang di kerjakan.
4.     Mintalah guru les (jika ada) untuk sering mengatakan bahw anak kita adalah anak hebat.
5.     Bila akan masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng,pangkulah si anak saat membacakan dongeng.
6.     Buatlah sifat rahasia untuk anak lalu kita bisa mengatakan bahwa hanya kita dan si anak yang mengetahui tentang sifat tersebut dan isinya.
Intinya adalah kerja sama berbagai pihak dalam menyuntikkan rasa percaya diri untuk anak dalam batas wajar.Apabila berlebihan maka akan jadi seperti tindakan yang kekuatan memanjakan anak itu berakibat tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar